![]() |
ilustrasi komunikasi, by. Freepik.com |
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan rahmatnyalah kami bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan Tepat waktu. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah Memulai bisnis rumah tangga. Makalah ini akan memperdalam pengetahuan kita sesuai pada judul makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Ikhsan, S.Sos.I., M.A.. sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Entrepreneurship yang juga telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini Kami menyadari bahwa mungkin dalam pembuatan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna atau dengan kata lain masih banyak kekurangan, Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik pada pembaca agar kami bisa lebih baik lagi dalam pembuatan makalah.
Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua. Sehingga bahasan pada makalah kita kali ini semoga dapat menambah wawasan kita mengenai Memulai bisnis rumah tangga. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Lhokseumawe, Juni 2022
Penulis
ABSTRAK
Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses pengiriman pesan dari seorang komunikator atau pengirim pesan kepada komunikan atau penerima pesan yang menimbulkan umpan balik secara langsung. Karena prosesnya yang dialogis, komunikasi interpersonal digunakan sebagai strategi dakwah. Dakwah mempunyai arti mengajak kepada kebaikan. Sejalan dengan tujuan dakwah, komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi dan mengubah pandangan dan perilaku orang lain sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini yang dilakukan Gus Hary atau Asyhari Muhammad Al Hasani dalam aktivitas dakwahnya di kalangan anak jalanan dan preman. Komunikasi interpersonal yang dilakukan dapat membuat mereka insyaf dan tergabung dalam Forum Anak Jalanan Insyaf Mengaji. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang komunikasi interpersonal dalam dakwah Gus Hary di Forum Anak Jalanan Insyaf Mengaji. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan. Hasilnya berupa deskripsi analisis terkait dengan tema yang dibahas. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu hasil wawancara narasumber yakni Gus Hary dan beberapa anggota Forum Anak Jalanan Insyaf Mengaji serta perilaku yang diamati. Datasekunder berupa dokumen, artikel berita, dan sumber lainnya yang menjadi pendukung penelitian.Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan adanya konsep diri yang positif pada Gus Hary, berkaitan dengan bagaimana pembawaan diri yang positif ini dapat mendukung dalam proses komunikasi interpersonal dan mudah dalam menyampaikan pesan. Selain itu, pribadinya yang religius, ramah, penyayang dapat menaungi dan membimbing mad’u atau komunikan. Pesan verbal atau materi dakwah yang disampaikan tentang ajaran Islam dan disesuaikan dengan kondisi komunikannya. Sedangkan pesan nonverbal dapat diamati pada saat proses komunikasi interpersonal diantaranya tatapan mata, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan perilaku Gus Hary yang baik juga menjadi pesan dakwah dan dijadikan teladan bagi komunikan atau mad’u. Metode dialogis digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah. Untuk mencapai perubahan, pendekatan pun dilakukan seperti pendekatan informatif, instruktif, persuasif bahkan dengan media hiburan dan kisah inspirati
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, baik individu maupun kelompok. Melalui komunikasi interaksi menjadi lebih mudah dan juga mempengaruhi segala aspek kehidupan. Baik secara verbal ataupun nonverbal. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan segala hal keinginnya, menyampaikan informasi dan juga bisa berpendapat baik.
Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dalam kehiudapan manusia, setiap individu pasti mengalami komunikasi dalam lingkungannya. Dalam komunikasi ada yang namanya komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi, dalam komunikasi ini komunikan dan komunikator mengedepankan rasa nyaman dalam berkkomunikasi.
Komunikasi interpersonal menjadi proses komunikasi yang efektif serta proses yang dilakukan bisa demgan sederhana. Pada hakikatnya komunikasi interpersonal adalah proses transaksi dan interaksi. Transaksi tentang gagasan, ide, pesan, simbol, atau informasi, sedangkan interkasi menandakan dalam komunikasi terdapat adanya sutau tindakan timbal balik. Komunikasi terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak berkebutuhan khsusus, di lingkungannya mereka juga melakukan segala bentuk komunikasi untuk imteraksi dengan orang lain.
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling mendasar. Namun akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami hambatan berupa perbedaan pendapat, ketidak nyamanan dan juga bisa terjadi konflik yang di sebabkan oleh kesalahpahaman dalam berkomunikasi secara interpersonal. Dengan menghadapi situasi seperti kira harus perlu memiliki pengetahuan mengenai cara berkomuikasi dengan baik dan efektif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interperso
2. Bagaimana definisi dari penyiaran Islam ?
3. Bagaimana strategi komunikasi interpersonal yang digunakan dalam proses penyiaran Islam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari komunikasi interpersonal
2. Untuk memahami definisi dari penyiaran Islam
3. Untuk mengetahui strategi komunikasi interpersonal yang digunakan dalam proses penyiaran Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal pada dasarnya merupakan jalinan hubungan interaktif antara seorang dengan orang lain, di mana lambang-lambang pesan secara efektif digunakan adalah bahasa. Sebagian besar komunikasi antarpribadi memiliki tujuan, seperti meminta saran dan pendapat kepada orang lain. Asumsi dasar komunikasi interpersonal adalah bahwa setiap orang yang berkomunikasi akan membuat prediksi data dan efek psikologis dari perilaku komunikasi, yakni bagaimana pihak yang menerima pesan memberikan reaksinya. Jika menurut persepsi komunikator reaksi komunikan menyenang kan, maka ia akan merasa bahwa komunikasinya telah berhasil.
Komunikasi interpersonal (KIP) adalah komunikasi yang ber langsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kumpulan orang. Dalam komunikasi ini tampak interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal, sikap saling berbagi informasi, dan perasaan antara individu dengan individu atau antar-individu di dalam kelompok kecil.
Melalui komunikasi interpersonal, seseorang dapat mengubah sikap dan perilaku dirinya sendiri dan orang lain. Komunikasi interpersonal merupakan proses belajar memengaruhi orang lain, mengubah pendapat orang lain, dan membantu orang lain. Dengan komunikasi interpersonal seseorang dapat bersosialisasi dengan orang lain dan menjadikan diri sebagai suatu agen yang dapat mengubah diri dan lingkungan sesuai dengan yang dikehendaki. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal dianggap sebagai proses belajar menuju perubahan yang lebih baik. komunikasi interpersonal merupakan proses pertukaran informasi antara seseorang dengan orang lain atau lebih yang langsung diketahui umpan baliknya (feedback). Atau dengan kata lain, komunikasi interpersonal memberi kan dampaknya langsung bagi pelaku komunikasinya.
Adapun pendapat ini senada juga dengan yanag dikatakan oleh Effendy yang mengemmukakan bahwa komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Pada hakikatnya komunikasi interpersonal sebagai komunikasi yang di anggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis dalam bentuk percakapan. Arus balik bersifat langsung sehingga komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga, apakah secara positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jadi, komunikasi ini dapat memberi kan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Komunikasi Interpersonal (interpersonal communication) juga bisa dikatakan sebagai komunikasi antara orang – orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun non verbal. Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.
Setelah melalui proses interpersonal tersebut, maka pesan – pesan disampaikan kepada orang lain, proses pertukaran informasi antara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasnya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang – orang yang terlibat dalam komunikasi menjadi bertambah komplekslah komunikasi tersebut.
Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan aktif bukan pasif. Komunikasi interpersonal bukan hanya komunikasi dari pengirim pada penerima pesan, begitupula sebaliknya, melainkan komunikasi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan. Komunikasi interpersonal bukan sekedar serangkaian rangsangan-tanggapan, stimulusrespon, akan tetapi serangkaian proses saling menerima, penyeraan dan penyampaian tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing pihak.
Komunikasi Interpersonal juga berperan untuk saling mengubah dan mengembangkan. Dan perubahan tersebut melalui interaksi dalam komunikasi, pihak-pihak yang terlibat untuk memberi inpirasi, semangat , semangat dan doronagn agar dapat merubah pikiran, perasaan, dan sikap yang sesuai dengan topik yang dikaji bersama.
Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan kerjasama bisa ditingkatkan maka kita perlu bersikap terbuka, sikap percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap yang paling memahami, menghargai, dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaikihubungan dan kerjasama antara berbagai pihak.
Pentingnya suatu komunikasi interpersonal berlangsung secara dialogis yang menunjukkan terjadinya interaksi, seseorang yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing – masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian. Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pergantian bersama (mutual understanding) dan empati. Dari proses ini terjadi rasa saling menghormati bukan disebabkan status sosial melainkan didasarkan pada anggapan bahwa masing – masing adalah manusia yang berhak dan wajib, pantas dan wajar dihargai dan dihormati sebagai manusia.
Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Alasannya karena komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh karena dengan komunikasi itu terjadilah kontak pribadi (personal contact), Ketika menyampaikan pesan umpan balik berlangsung seketika (immediate feedback) mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang diontarkan pada ekspresi wajah dan gaya bicara.
Kecenderungan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan maka bentuk komunikasi interpersonal sering kali digunakan untuk mnyampaikan komunikasi persuasif (persuasive communication) yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan. Dengan demikian maka setiap pelaku komunikasi akan melakukan empat tindakan yaitu membentuk, menyampaikan, menerima dan mengolah pesan, keempat tindakan tersebut lazimnya berlangung secara berurutan dan membentuk pesan diartikan sebagai menciptakan ide atau gagasan dengan tujuan tertentu.
2. Ciri-ciri Komunikasi Intrapersonal
Tujuan dari komunikasi interpersonal atau komunikasi interpersonal adalah untuk meningkatkan hubungan antar manusia, menghindari dan mengatasi konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian tentang sesuatu, dan berbagi informasi dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi interpersonal dapat meningkatkan hubungan manusia antara pihak-pihak yang berkomunikasi. . Dalam kehidupan sosial, orang mendapatkan kenyamanan dalam hidupnya karena memiliki pasangan hidup. Komunikasi interpersonal juga dapat digunakan untuk mencoba membangun hubungan yang baik untuk menghindari dan mengatasi konflik.
3. Perspektif komunikasi Interpersonal
Komunikasi antarpribadi bisa sangat efektif Sangat tidak efisien. Konflik yang muncul dalam hubungan itu seperti hubungan Rumah menonaktifkan komunikasi antarpribadi. Ke Pemeliharaan dan peningkatan hubungan manusia untuk peningkatan kualitas. Berkomunikasi dengan meningkatkan hubungan dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan. Di bawah ini kita membahas tiga perspektif berikut: Komunikasi interpersonal yang efektif, meliputi:
a. Perspektif Humanistik
Perspektif humanistik menekankan pada keterbukaan, sikap, dan empati. Dukungan, kepositifan, dan kesetaraan yang bermakna, jujur,dan puas. Di bawah ini adalah rincian yang lebih luas dari pandangan ini.
1) Keterbukaan (Openness)
Dalam komunikasi antarpribadi Agar efektif, individu harus terbuka terhadap mitra yang berinteraksi dengan merekamkesediaan untuk terbuka dan diinformasikan, kemudian kesediaan Akui perasaan dan pikiran yang Anda miliki dan bertanggung jawab atas. Oleh karena itu, komunikasi antarpribadi Dilakukan untuk menciptakan hubungan interpersonal dan kerja yang efektif Itu bisa diperbaiki, jadi harus terbuka.
2) Empati
Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan diri dalam posisi atau peran orang lain. dalam arti siapa mampu memahami secara emosional dan intelektual apa yang mereka rasakan, dialami oleh orang lain.
3) Sikap mendukung
Komunikasi antarpribadi efektif ketika Anda berada di antara orang-orang Ada tindakan pendukung. itu berarti satu sama lain Mendukung pesan yang disampaikan. Sikap. Dukungan adalah sikap yang menurunkan pertahanan komunikasi berdasarkan faktor pribadi seperti Komunikasi interpersonal gagal karena orang menjadi lebih defensif, seperti ketakutan dan kegelisahan Lindungi dari ancaman yang berhubungan dengan komunikasi bukannya memahami orang lain.
4) Sikap positif (agresivitas)
Memiliki sikap positif, yaitu berpikir positif tentang diri sendiridiri sendiri dan orang lain.
5) Kesetaraan
Efektivitas komunikasi interpersonal juga ditentukan oleh: Para pemain memiliki kesamaan. nilai, sikap, kepribadian, tindakan, kebiasaan, pengalaman, dll
b. Perspektif pragmatis
. Sudut pandang praktis Perspektif pragmatis berfokus pada manajemen interaksi dan kesegaran digunakan oleh komunikator melalui tindakan tertentu mendapatkan hasil yang diinginkan. Model ini memiliki 5 fitur Efektivitas, yaitu:
1) Kepercayaan
Komunikator yang Efektif Percaya Diri Sociable, yang tercermin dari kemampuannya melihat. Hadirkan suasana nyaman saat berinteraksi dengan orang seseorang yang membuatmu merasa gelisah, malu, atau khawatir lebih nyaman.
2) Keseragaman (kedekatan)
mengacu pada kombinasi komunikan dan komunikator, Dimana ada persatuan dan kesatuan Saya ingin mendengar minat dan perhatian Anda.
3) Manajemen interaksi
Saat berkomunikasi, Anda dapat mengontrol interaksi agar tidak ada yang merasa diabaikan, agar kedua belah pihak puas.
4) ekspresif
Ini mengacu pada kemampuan untuk mengatakan sesuatu. Saya ingin berkomunikasi secara aktif, bukan menarik diri Alihkan tanggung jawab kepada orang lain.
5) Orientasi kepada pihak lain (other orientation)
Dalam hal ini Anda harus lebih baik menyetel Lawan bicara berbagi keprihatinan dan minat tentang apa apa yang dikatakan lawan bicaranya. Menyampaikan keinginan untuk Bekerja sama untuk menemukan solusi untuk masalah.
c. Perspektif interaksi sosial
Model Ekonomi Penghargaan dan Perspektif Interaksi Sosial budaya). Hubungan diterima sebagai kemitraan yang bermanfaat.Dan biayanya dapat dipertukarkan.Ketiga perspektif ini tidak dapat dipisahkan secara terpisah.Masing-masing perspektif ini membantu kita, sehingga mereka saling melengkapi Memahami komunikasi untuk secara efektif menyelesaikan konflik dalam hubungan.
4. strategi komunikasi interpersonal
Sikap dan perilaku dari orang lain dalam hubuugan yang ada jalani akan memberi pengaruh kepada sikap dan perilaku anda, begitu juga sebalinknya. Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencaan atau planning untuk mencapai suatu tujuan. Dapat di garis dibawahi, bahwa strategi komunikasi kondisinya sangat penting dalam menentukan sebuah langkah. Hal ini dimaksudkan agar pesan dapat menyampaikan secara efektif hingga tercapainya tujuan secara umum. Menurut Stainer dan minner,
B. DEFINISI DAN PENGERTIAN PENYIARAN ISLAM
1. Pengertian Penyiaran
Penyiaran adalah aktivitis yang mengandung atau memancarkan rancangan radio dan televisi kepada khalayak disekitar kawasan yang dapat diliputi oleh alat penerima siaran dengan menggunakan sistem analog, satelit atau kabel.
Sedangkan dari segi bahasa yaitu proses cara dan perbuatan menyiarkan. Dari segi istilah proses komunikasi yang disampaikan kepada audiens yaitu suatu proses pengiriman maklumat daripada seseorang kepada masyarakat melalui proses pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi.
Penyiaran berasal dari kata "siar" yang dapat diartikan memberitahukan kepada umum (dalam hal ini melalui radio), menyiarkan atau mempropagandakan (pendapat, pemahaman, agama dan sebagainya).
Penyiaran atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai broadcasting adalah keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiaran materi produksi, proses produksi, penyiapan bahasa siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar pemirsa disuatu tempat. Berbeda dengan pemancaran, pemancaran sendiri berarti proses transmisi siaran, baik melalui media udara maupun media kabel koksial atau saluran fisik yang lain.
2. Sejarah Penyiaran
Bentuk penyiaran serta sarana dan prasarana yang menunjang media penyiaran seperti sekarang ini memberikan makna bahwa penyiaran mempunyai sejarah sangat panjang dimulai dari penemuan gelombang elektromagnetik pada tahun 1864. Yang mana teori pemancaran yang dikemukakan oleh James Clerk Maxwell dan kemudian percobaan Maxwell di teruskan oleh beberapa ilmuan-ilmuan lainnya sehingga mendapatkan hasil sebuah teknologi pemancaran yang bisa digunakan oleh masa seperti saat ini.
BAB III
KAJIAN TERDAHULU
Fauzul Aziz, NIM. 1611310004, 2020. “Komunikasi Kelompok di Ma`had Al-Jami`ah IAIN Bengkulu.Persoalan yang dikaji dalam skripsi ini yaitu bagaimana pola komunikasi antara pengasuh dan mahasantri dalam pembinaan menghafal Alquran dan faktorfaktor yang menghambat dan mendukung dari pembinaan menghafal Alquran di Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola komunikasi yang terjadi antara pengasuh dan mahasantri dalam pembinaan menghafal Alquran serta faktor yang menghambat dan mendukung dari pembinaan menghafal Alquran.
Termasuk penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola komunikasi antara pengasuh dan mahasantri dalam pembinaan kedisiplinan menghafal Alquran adalah pola bintang/seluruh saluran sehingga komunikasi menjadi efektif ketika pesan yang disampaikan komunikator mendapatkan feedback dari komunikan. Dalam pembinaan kedisiplinan menghafal mahasantri ada beberapa faktor pendukung yakni niat dan motivasi, mendengarkan arahan dan nasihat, kredibilitas pengasuh, rasa empati pengasuh, dan terbuka diri dari pengasuh terhadap keluhan mahasantri. Sedangkan faktor penghambat yakni mahasantri kurang percaya diri, dan rasa canggung terhadap pengasuh
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Seperti yang diketahui bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan atau dalam praktiknya ada dua orang atau lebih sehingga antara komunikator dengan komunikan dihadapakan dalam satu forum atau tempat berdasarkan beberapa teori-teori yang telah dikemukakan dalam beberapa artikel atau buku bahwa sebuah komunikasi yang dilakukan secara interpersonal akan menimbulkan feedback (timbal balik ) yang baik dan bagus sesuai dengan harapan
Dibalik dari itu jikalau dilihat dari beberapa persepsi bahwa antara Komunikasi interpersonal dengan penyiaran Islam terdapat hubungan atau keterkaitan karna mengapa didalam praktik yang dilakukan dalam kehidupan sosial /bermasyarakat misalnya seorang guru yang mengajar didalam suatu ruangan maka akan timbul feedback Antara guru dengan murid atau antara dosen dengan mahasiswa. Akan tetapi didalam dunia penyiaran Komunikasi interpersonal sangat penting karna aspek-aspek bahkan tersampaikan nya suatu pesan yang disampaikan oleh seorang ustadz atau da'i itu semua tidak terlepas dari bentuk komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh seorang ustadz tersebut dan didalam ilmu komunikasi teknik yang digunakan Sering disebut dengan komunikasi verbal yang mana komunikasi verbal itu sendiri merupakan cabang dari komunikasi interpersonal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Edi Harapan dan H Syarwani Ahmad, 2016, komunikasi Antarpribad: Perilaku Insani Dalam Organisasi Pendidikan , Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Suranto Aw, 2011, Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Graha Ilmu,
Wiryanto, 2004, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Grasindo
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998)
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004)
H. Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2004),
Josep Devito, Op.Cit, \
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994),
Wahyudi J.B, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, (Jakarta: Gramedia, 1994),
Yuliana Rahkmawati, Komunikasi Antarpribadi, (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2019). Hlm. 46
Onong Uchjana Effendy, dinamika komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2004), hlm. 29